Asfatravel.com – Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Sesuai Sunnah Yang Dianjurkan. Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk penghayatan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk memahami jumlah rakaat shalat Tarawih yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Berbagai pendapat dari para ulama dan hadis yang berkaitan memberikan panduan yang jelas mengenai praktik ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan jumlah rakaat shalat Tarawih yang dianjurkan serta konteks dan hikmahnya.
Silakan terus membaca.
Daftar isi
Toggle1. Pengertian Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan saat bulan Ramadhan, biasanya dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari dua belas rakaat.
Sunnah dianjurkan untuk melaksanakannya secara berjamaah atau sendirian, dengan cara memulai dengan niat, kemudian melaksanakan rakaat demi rakaat.
Diperbolehkan menambah hingga lebih dari dua puluh rakaat.
Terimakasih Sudah Berkunjung ke Asfatravel.com
2. Pentingnya Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan
Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat penting selama bulan Ramadhan, dengan jumlah rakaat yang dianjurkan biasanya 8 atau 20.
Ibadah ini adalah sunnah yang memperkuat keimanan.
Dasar Hukum Shalat Tarawih
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Sesuai Sunnah Yang Dianjurkan Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan dan memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam.
Dalam hadis shahih, disebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat malam (Tarawih) di bulan Ramadan secara berjamaah, dan para sahabat mengikuti beliau hingga kemudian beliau menghentikannya karena khawatir akan menjadi kewajiban.
Jumlah rakaat shalat Tarawih bervariasi; umumnya terdiri dari 8 rakaat, namun ada pula yang melaksanakannya hingga 20 rakaat.
Disarankan agar dilaksanakan dalam dua rakaat satu salam atau empat rakaat satu salam, sesuai dengan sunnah.
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan shalat Tarawih adalah sebagai berikut:
- Niat yang tulus dalam hati untuk melakukan shalat Tarawih.
- Melakukan shalat sunnah sebelum shalat Tarawih jika diinginkan.
- Berdiri dengan menghadap Qiblat, mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, dan membaca doa iftitah.
- Melaksanakan shalat dengan mengikuti rakaat yang ditentukan, diselingi dengan istirahat jika melaksanakan lebih dari 8 rakaat.
- Mengakhiri shalat Tarawih dengan shalat witir sebagai penutup.
Semoga ibadah kita diterima dan menjadi berkah bagi kita semua.
Dalil dari Al-Qur’an
Di dalam Al-Qur’an, Allah mengatur jumlah rakaat dan anjuran sunnah. Misalnya, shalat wajib memiliki jumlah rakaat tertentu, sementara sunnah menyempurnakan ibadah dan mendatangkan pahala lebih.
Dalil dari Hadis Nabi Muhammad SAW
Dalam agama Islam, jumlah rakaat dalam shalat sangat diatur, baik yang wajib maupun sunnah.
Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman jelas tentang shalat sunnah. Misalnya, shalat tahajud yang dianjurkan dilakukan terdiri dari minimal dua rakaat dan dapat ditambah sesuai kemampuan.
Beliau juga menganjurkan shalat Dhuha sebanyak dua sampai delapan rakaat.
Hal ini tercantum dalam berbagai hadis yang menunjukkan betapa pentingnya melaksanakan sunnah tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan melaksanakan sunnah, kita mendapatkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup.
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Menurut Sunnah
Apakah kamu tahu bahwa jumlah rakaat shalat Tarawih menurut sunnah bisa bervariasi? Masyarakat umumnya melaksanakan 8 rakaat, tetapi ada pula yang melanjutkan hingga 20 rakaat.
Hal ini sudah menjadi perdebatan di kalangan para ulama.
Beberapa berpendapat bahwa lebih baik menjalankan sesuai dengan tradisi Nabi Muhammad SAW yang melaksanakan Tarawih tanpa menetapkan jumlah tertentu, selama tidak melewati 23 rakaat.
Yang menarik, kamu bisa menemukan keindahan dalam ibadah ini, di mana setiap rakaat merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Jumlah Rakaat | Keterangan |
---|---|
8 | Jumlah yang sering dipilih |
20 | Tradisi sekian banyak masjid |
23 | Maksimum rakaat sesuai sunnah |
Jumlah Rakaat yang Dituntunkan
Dalam pelaksanaan ibadah shalat, jumlah rakaat yang dituntunkan sangat penting untuk dipahami.
Setiap shalat fardhu memiliki jumlah rakaat tertentu; misalnya, shalat Dzuhur terdiri dari 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat.
Selain itu, ada juga shalat sunnah yang dianjurkan, seperti shalat tahajud dan shalat dhuha.
Kamu bisa meningkatkan pahala dengan melakukan shalat sunnah setidaknya 2 rakaat setelah shalat fardhu.
Pastikan untuk memperhatikan adab dan niat sebelum shalat. Mari tingkatkan kualitas ibadah kita dengan memahami jumlah rakaat ini!
Penjelasan Mengenai Rakaat Genap dan Ganjil
Rakaat genap dan ganjil memiliki perbedaan yang signifikan dalam ibadah shalat.
Rakaat genap, seperti shalat Maghrib, terdiri dari 3 rakaat, sedangkan rakaat ganjil, seperti shalat Witir, berjumlah 1, 3, atau lebih.
Dianjurkan untuk mendahulukan rakaat genap sebelum yang ganjil.
Rakaat Tarawih Menurut Mazhab
Tarawih adalah ibadah malam yang dilakukan setelah salat Isya selama bulan Ramadan.
Jumlah rakaatnya bervariasi menurut mazhab. Sebagian mazhab merekomendasikan 8 rakaat, sementara yang lain mungkin hingga 20 rakaat.
Dalam praktiknya, walaupun jumlah rakaat tidak sama, yang terpenting adalah konsistensi dan khusyuk dalam beribadah.
Disarankan untuk melaksanakan salat ini dengan niat yang tulus, mengikuti sunnah, serta meningkatkan kualitas spiritual selama bulan suci.
Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi adalah salah satu mazhab dalam Islam yang memiliki karakteristik tersendiri dalam pelaksanaan shalat.
Dalam mazhab ini, jumlah rakaat untuk shalat wajib adalah sebagai berikut: shalat fardhu Subuh terdiri dari 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat.
Selain itu, sunnah yang dianjurkan dalam mazhab Hanafi juga memiliki peran penting, seperti shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah yang disarankan sebelum dan setelah shalat fardhu.
Untuk melaksanakan sunnah ini, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Niat untuk melaksanakan shalat sunnah;
2. Mendapatkan posisi yang baik dan suci;
3. Melakukan rakaat sesuai dengan jumlah yang dianjurkan. Dengan mengikuti petunjuk ini, diharapkan ibadah bisa berjalan dengan baik dan maksimal.
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki mengatur jumlah rakaat shalat serta sunnah yang dianjurkan.
Terdapat empat rakaat bagi shalat Dzuhur, dengan dua rakaat sunnah sebelum dan sesudahnya.
- Jumlah rakaat dasar shalat dilandasi oleh Al-Qur’an dan Hadis.
- Sunnah dianjurkan memperkuat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Mazhab ini memberikan fokus pada aspek praktik dalam kehidupan sehari-hari.
Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i merupakan salah satu dari empat mazhab dalam fiqih Islam yang banyak dianut di Indonesia.
Dalam mazhab ini, jumlah rakaat shalat wajib adalah sebagai berikut:
- Shalat Subuh: 2 rakaat.
- Shalat Dzuhur: 4 rakaat.
- Shalat Ashar: 4 rakaat.
- Shalat Maghrib: 3 rakaat.
- Shalat Isya: 4 rakaat.
Sunnah yang dianjurkan dalam mazhab Syafi’i adalah sebagai berikut:
- Shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah: Sangat dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan setelah shalat wajib.
- Shalat tahajjud: Disarankan untuk dilaksanakan di malam hari.
- Shalat dhuha: Dianjurkan untuk dilakukan di waktu pagi.
Dengan mengikuti anjuran mazhab Syafi’i, kamu akan meraih keberkahan dalam ibadah.
Mazhab Hanbali
Mazhab Hanbali merupakan salah satu mazhab dalam Islam yang menekankan pada nash (teks) dan sunnah Nabi Muhammad.
Jumlah rakaat dalam shalat fardhu adalah sama dengan mazhab lain, namun sunnah yang dianjurkan lebih sedikit.
Keutamaan melakukan sunnah ini sangat dihargai untuk mendekatkan diri kepada Allah.
FAQ
- Berapa rakaat shalat fardhu menurut Mazhab Hanbali?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat fardhu mengikuti ketentuan umum, yaitu 17 rakaat dalam sehari. - Apa saja sunnah yang dianjurkan dalam Mazhab Hanbali?
Jawaban: Sunnah yang dianjurkan meliputi shalat tahajud dan shalat dhuha, meskipun tidak sebanyak dalam mazhab lain. - Mengapa sunnah di dalam Mazhab Hanbali penting?
Jawaban: Sunnah dianjurkan untuk meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah, meskipun tidak diwajibkan.
Perbedaan Pendapat Ulama
Perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat shalat sunnah memang menarik untuk dibahas.
Beberapa ulama menganjurkan dua rakaat, sementara yang lain menyarankan lebih dari itu, tergantung pada konteks dan tujuan ibadah.
Ini menunjukkan kekayaan khazanah pemikiran dalam Islam yang memberikan ruang bagi umat untuk memahami serta mempraktikannya sesuai dengan kebutuhan spiritual.
Terlepas dari perbedaan ini, semua pendapat mengarah pada satu tujuan, yaitu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Pertanyaan (FAQ):
- Apa saja jenis shalat sunnah yang dianjurkan?
Shalat sunnah yang dianjurkan antara lain shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat fardhu, tahajud, dan dhuha. - Mengapa ulama memiliki perbedaan pendapat?
Perbedaan pendapat ini muncul karena berbagai interpretasi terhadap hadis dan situasi sosial yang berbeda.
1. Pendapat yang Menganjurkan 8 Rakaat
Berdasarkan pendapat yang dianjurkan, shalat sunnah malam berupa tahajud sebaiknya dilakukan sebanyak 8 rakaat.
Dalam praktiknya, umat Islam diperbolehkan untuk melaksanakan sunnah ini secara genap, sehingga 8 rakaat menjadi pilihan yang paling baik.
Shalat tahajud di malam hari merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena mengandung keutamaan, seperti mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya.
Untuk melaksanakan shalat sunnah ini, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Niat dalam hati untuk melaksanakan shalat tahajud.
- Sebelum shalat, sebaiknya berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah.
- Lakukan wudhu dengan benar agar dalam keadaan suci.
- Tunaikan shalat dua rakaat sebagai pembuka, dan sisa rakaat dapat dilakukan sebanyak enam rakaat.
- Setiap dua rakaat, disarankan untuk memberikan salam.
- Pada akhir shalat, disarankan untuk memanjatkan doa dan permohonan kepada Allah.
Rangkaian ibadah ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sunnah dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengharapkan rahmat-Nya.
Dengan melaksanakan 8 rakaat, seorang Muslim tidak hanya berusaha untuk mendapatkan pusaka spiritual, tetapi juga memperkuat iman dan kesabaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Pendapat yang Menganjurkan 20 Rakaat
Dalam pandangan banyak ulama, shalat sunnah dianjurkan sebanyak 20 rakaat.
Angka ini dianggap ideal karena mencerminkan usaha yang maksimal dalam beribadah. Melaksanakan sunnah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah.
Jika Anda ingin melakukan shalat sunnah yang lebih banyak, berikut langkah-langkahnya:
- Niat untuk melaksanakan shalat sunnah.
- Tunaikan shalat dengan khusyuk.
- Jangan lupa untuk berdoa setelah shalat.
Dengan mengikuti langkah ini, Anda akan merasakan manfaat spiritual yang besar.
3. Pendapat mengenai Rakaat Tambahan
Dalam pandangan Islam, rakaat tambahan merupakan bagian penting dalam ibadah shalat.
Rakaat ini biasanya dilakukan setelah shalat wajib, seperti shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Maghrib.
Jumlah rakaat tambahan yang dianjurkan sangat bervariasi, tergantung pada waktu dan jenis shalat. Misalnya, setelah shalat Isya, dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah tahajud, yang minimal dua rakaat, namun bisa ditambah hingga sebelas rakaat.
Sunnah ini memiliki banyak keutamaan, seperti mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melaksanakan rakaat tambahan:
- Menentukan waktu pelaksanaan.
- Memulai dengan niat yang ikhlas.
- Mengerjakan shalat sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
- Diakhiri dengan memberikan salam.
Secara keseluruhan, menunaikan rakaat tambahan sangat dianjurkan dan memiliki banyak manfaat bagi umat Muslim.
Praktik Shalat Tarawih di Berbagai Negara
Pada bulan Ramadan, praktik Shalat Tarawih bervariasi di berbagai negara.
Misalnya, di Indonesia, biasanya dilakukan 20 rakaat. Di Mesir, masyarakat umumnya melaksanakan 8 rakaat dengan khusyuk.
Sunnah dianjurkan untuk melakukan Tarawih secara berjamaah di masjid demi mendapatkan keberkahan.
Semoga Bermanfaat
Sebagai penutup, kami dapat menyimpulkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan sesuai sunnah adalah 8 rakaat, yang diakhiri dengan 3 rakaat shalat witir.
Praktik ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang menunjukkan pentingnya mengikuti jejak beliau dalam melaksanakan ibadah ini.
Dalam menjalankan shalat tarawih, penting bagi kita untuk tetap menjaga niat dan konsistensi dalam ibadah, serta memahami makna dan tujuan dari setiap rakaat yang kita laksanakan.
Mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita, khususnya pada bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi Anda.
Jangan lupa untuk membagikannya kepada teman-teman Anda.
Terima kasih dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!