Umroh Simpel, Fleksibel dan Kekinian #UmrohJamanNow

Tata Cara Tawaf Wada dan Hukum nya

Tawaf Wada: Pengertian, Hukum, dan Tata Cara

Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekkah. Secara bahasa, “tawaf” berarti mengelilingi, dan “wada” berarti perpisahan. Ibadah ini menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada Ka’bah, simbol kebesaran Allah SWT.

Dalam manasik umroh atau haji, pelaksanaan Tawaf Wada menjadi bagian yang penting untuk dipahami. Karena itu, jamaah sering diberikan pembekalan terkait tata cara tawaf ini agar tidak terjadi kesalahan.

Hukum Tawaf Wada adalah wajib bagi jamaah haji dan umroh, kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas, serta mereka yang memiliki uzur berat seperti sakit parah. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah seseorang pulang sebelum tawaf di Baitullah sebagai tawaf perpisahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pelaksanaan Tawaf Wada bukan sekadar formalitas, melainkan momen spiritual untuk menutup perjalanan ibadah di Tanah Suci. Setelah Tawaf Wada, jamaah tidak diperbolehkan lagi melakukan aktivitas yang menunjukkan ketidakseriusan seperti berbelanja, kecuali untuk kebutuhan mendesak.

Hikmah dan Tujuan Tawaf Wada

Melaksanakan Tawaf Wada memiliki hikmah yang mendalam:

  • Sebagai penghormatan kepada Ka’bah: Menunjukkan cinta dan penghormatan kepada rumah Allah sebelum meninggalkan Mekkah.
  • Ungkapan rasa syukur: Menandai akhir perjalanan spiritual dengan penuh rasa terima kasih kepada Allah.
  • Refleksi diri: Memberikan momen introspeksi atas ibadah yang telah dilaksanakan.

Selain itu, pelaksanaan Tawaf Wada juga membedakan tata cara perjalanan haji dan umroh. Dalam panduan miqat dalam haji dan umroh, dijelaskan bahwa miqat menjadi batas dimulainya ibadah, sedangkan Tawaf Wada menutup rangkaian ibadah dengan sempurna.

Bagi jamaah umroh, Tawaf Wada hukumnya wajib, kecuali jika ada uzur seperti sakit parah yang membuat seseorang tidak mampu melakukannya.

Tata Cara Melaksanakan Tawaf

Pelaksanaan Tawaf Wada dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Persiapan Sebelum Tawaf

  • Niat dengan ikhlas: Niatkan dalam hati untuk melaksanakan Tawaf Wada sebagai ibadah terakhir.
  • Pakaian yang sesuai: Jamaah pria memakai pakaian ihram, sementara wanita mengenakan pakaian menutup aurat.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Tawaf

  1. Memulai dari Hajar Aswad: Berdiri sejajar dengan Hajar Aswad, angkat tangan sambil mengucapkan:
    “Bismillah Allahu Akbar.” Jika memungkinkan, cium Hajar Aswad, tetapi jika terlalu ramai, cukup memberi isyarat dengan tangan.
  2. Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran: Lakukan dengan berjalan searah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad.
  3. Membaca doa di setiap putaran: Bacalah doa yang disyariatkan atau doa pribadi sesuai keinginan.
  4. Menyelesaikan Tawaf dengan shalat: Setelah menyelesaikan 7 putaran, disunnahkan untuk shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan.

Langkah-langkah ini sering kali dijelaskan dalam pembelajaran tata cara haji dan umroh untuk memastikan jamaah memahami setiap rangkaian ibadah, termasuk Tawaf Wada, dengan baik.

Setelah menyelesaikan Tawaf Wada, jamaah dapat beristirahat atau tidur, tetapi dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang menunjukkan ketidakseriusan, seperti berbelanja tanpa kebutuhan.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan

Ada beberapa larangan yang harus diperhatikan setelah Tawaf Wada:

  • Tidak boleh melakukan aktivitas yang bukan keperluan langsung: Seperti berbelanja barang yang tidak penting atau kembali ke Ka’bah untuk tujuan lain selain ibadah.
  • Tidak boleh kembali mencium Hajar Aswad: Jika sudah selesai Tawaf Wada, mencium Hajar Aswad tidak dianjurkan lagi.
  • Tidak boleh berfoto untuk tujuan duniawi: Meskipun diperbolehkan berfoto untuk kenang-kenangan, hindari niat yang berlebihan atau riya.

Peraturan ini juga menjadi bagian penting yang sering dibahas dalam manasik umroh, untuk memastikan jamaah memahami larangan setelah Tawaf Wada.

Doa-Doa Tawaf Wada

Doa selama Tawaf Wada dapat meningkatkan kekhusyukan. Berikut adalah beberapa doa yang dianjurkan:

  1. Doa saat memulai tawaf:
    “Bismillahi wallahu akbar, Allahumma imanan bika wa tasdiqan bikitabika wa wafa’an bi ahdika wa ittiba’an lisunnati nabiyyika Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
  2. Doa di setiap putaran:
    “Rabbighfir warham wa’fu wattakaram watajawaz ‘amma ta’lam.”
  3. Doa setelah tawaf:
    “Allahumma hawwin ‘alayna safarana wa athwi ‘anna bu‘dahu.”

Doa-doa ini membantu jamaah untuk lebih fokus selama Tawaf Wada, baik dalam perjalanan haji maupun umroh.

Kesalahan yang Harus Dihindari

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan jamaah dalam Tawaf Wada:

  1. Tidak menyelesaikan 7 putaran: Pastikan Anda menghitung putaran dengan benar.
  2. Tidak berwudhu sebelum tawaf: Pelaksanaan Tawaf tanpa wudhu membuatnya tidak sah.
  3. Melakukan aktivitas lain setelah Tawaf Wada: Hindari belanja atau kembali ke Ka’bah untuk tujuan lain.

Dalam membedakan perbedaan haji dan umroh, hal ini menjadi salah satu poin penting, di mana pada haji, pelaksanaan Tawaf Wada lebih sering ditekankan karena merupakan salah satu kewajiban.

Pertanyaan Umum Tentang Tawaf Wada

  • Bolehkah shalat setelah Tawaf Wada?
    Ya, shalat di Masjidil Haram tetap diperbolehkan setelah Tawaf Wada, tetapi disarankan agar tidak kembali melakukan tawaf kecuali jika memang ada keperluan mendesak.
  • Apakah boleh tidur setelah Tawaf Wada?
    Boleh, tetapi pastikan aktivitas lain yang dilakukan tetap sesuai dengan tujuan ibadah dan tidak melalaikan kewajiban.
  • Tawaf Wada dilakukan kapan?
    Waktu pelaksanaan Tawaf Wada biasanya dilakukan menjelang keberangkatan pulang ke tanah air. Disarankan tidak ada jeda waktu yang panjang antara Tawaf Wada dan keberangkatan.

Kesimpulan

Tawaf Wada adalah ibadah perpisahan yang memiliki makna mendalam sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ka’bah. Ibadah ini wajib dilaksanakan oleh jamaah haji dan umroh, kecuali bagi mereka yang memiliki uzur seperti sakit atau haid.

Dalam manasik umroh, jamaah diajarkan bagaimana melaksanakan Tawaf Wada dengan benar, termasuk memahami keterkaitannya dengan panduan miqat dalam haji dan umroh serta perbedaan tata cara dalam tata cara haji dan umroh. Dengan mengikuti panduan ini, jamaah dapat melaksanakan Tawaf Wada dengan sempurna dan penuh keberkahan.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami pentingnya Tawaf Wada dan menjadi panduan dalam melaksanakannya. Jadikan momen ini sebagai penutup yang indah untuk perjalanan spiritual Anda di Tanah Suci.